Sejarah Batu Mbekhong



Batu Mbekhong yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti 'Batu Hitam'. Desa ini dinamakan demikian karena di desa ini terdapat batu besar berwarna hitam yang terletak tepat di perbatasan sebelah utara. Desa ini merupakan pemekaran dari desa Kuta Pasir pada tahun 2007 ?, yang sebelumnya bernama Dusun Lumban Dolok. Sekarang Dusun Lumban Dolok menjadi nama ibu kota Desa Batu Mbekhong.

Desa Batu Mbekhong, yang bahasa Arabnya 'Hajar Aswad', terletak di dataran tinggi dan berada di piggiran kebun-kebun atau kawasan hutan. Mayoritas penduduknya adalah suku Batak Toba. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Batak. Namun demikian, mayoritas masyarakat Batu Mbekhong adalah pemeluk agama Islam. Masyarakat Batu Mbekhong hidup dengan rukun dan damai dalam perbedaan keyakinan. Kedamaian dan kerukunan antar pemeluk agama di Batu Mbekhong perlu dan bahkan wajib untuk dijaga, agar tidak mudah dipengaruhi oleh isu-isu dari luar yang bersifat provokasi.

Masyarakat Batu Mbekhong umumnya berprofesi sebagai pekebun. Berkebun coklat, karet dan salak. Untuk buah salak, biasanya dijual langsung dengan diecer di pinggir jalan raya sepanjang Desa Batu Mbekhong. Ke depan, potensi ini akan digarap sehingga Desa Batu Mbekhong bisa menjadi objek wisata; "Wisata Kampung Salak", yang menawarkan buah salak dan juga berbagai produk dari hasil olahan buah salak. Seperti kopi biji salak, keripik salak, manisan salak, sirup salak, dodol salak, kecap salak dan produk lainnya yang diolah dari buah salak.



Batu Mbekhong

Alamat
Jl. Blangkejeren-Kutacane, Desa Batu Mbekhong, Kec. Badar, Kabupaten Aceh Tenggara
Phone
085313142244
Email
[email protected]
Website
batumbekhong.sigapaceh.id

Kontak Kami

Silahkan Kirim Tanggapan Anda Mengenai Website ini atau Sistem Kami Saat Ini.

Total Pengunjung

14.029